Kisah Misteri : Cincin Pemberian Genderuwo


Selama ini Tomi tak menyangka kalau rumah tua yang dilewatinya tiap malam sepulang kerja ternyata merupakan rumah angker yang menyimpan beribu misteri. Peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu merupakan pengalaman yang tak bisa dihilangkan dari ingatannya hingga hari ini.

Sebagai pegawai pabrik sablon, bagi Tomi dan kawan-kawannya sudah bukan merupakan hal yang aneh kalau tiap hari harus kerja lembur mengerjakan pesanan dari perusahaan tempatnya bekerja. Tak jarang ia baru bisa menyelesaikan pekerjaannya hingga tengah malam dan setelah itu pulang ke rumah yang jaraknya lumayan jauh.

Seperti hari itu. Tomi diminta lembur oleh bosnya karena sedang banyak pekerjaan. Dengan senang hati Tomi mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Tanpa tersa hari menjelng tengah malam. Tomi berhasil menyelesaikan pekerjaaanya dan bergegas pulang setelah memasukkan semua pesanan untuk besok ke dalam bungkusan. Dikayuhnya sepeda tua peninggalan orang tuanya dengan pelan.

Sepanjang jalan yang dilewatinya terasa gelap, rupanya listrik di daerah tersebut padam. Dengan pelan sepeda tua tersebut berjalan menembus kegelapan malam. Sebetulnya hati Tomi sudah merasa tidak enak. Jalanan yang gelap ditambah suasana jalan yang sepi membuatnya miris. Tetapi rasa lelah karena seharian bekerja membuat tekadnya untuk pulang dan segera tidur semakin kuat.

Tiba di tikungan, Tomi tanpa sengaja melihat rumah tua yang sudah lama ditinggalkan penghuninya. Perasaannya menjadi tidak enak. Aneh mengapa hatiku berdebar-debar, gumam Tomi.

Seperti ada yang menyuruh, Tomi malah menghentikan sepedanya. Rasa takut yang mencekamnya membuat bulu kuduknya berdiri. Dengan kaki yang bertopang pada sandaran sepeda. Tomi mencoba memberanikan dirinya untuk menatap rumah tua yang ada di depannya. Jantungnya semakin berdebar-debar.

Apa aku lebih baik kembali dan tidur di gudang saja ya? tanya hati Tomi penuh rasa bimbang. Dia juga heran mengapa dirinya tidak segera beranjak dari tempat itu. Sebaliknya, kakinya justru melangkah mendekati rumah tua itu. Tomi merasakan ada kekuatan gaib yang menariknya untuk terus mendekat ke rumah itu.

Perasaan hatinya yang semakin kacau menjadi semakin tidak karuan waktu dilihatnya sesosok bayangan tampak berkelebat ke luar dari arah pintu pagar rumah kosong tersebut.

Dengan kaki yang gemetar karena ketakutan melihat bayangan tersebut. Tomi berusaha membalikkan sepedanya untuk berputar kembali.

Belum selesai ia  mengangkat roda sepedanya untuk berputar terdengan suara memanggilnya. “Mas…!” suara parau terdengar menyapanya.

Dengan memberanikan diri Tomi yang sudah bersiap-siap untuk mengambil langkah seribu menatap ke arah suara tersebut. Ternyata suara tersebut keluar dari seorang pria paroh baya berpakaian hitam dengan sarung membelit lehernya. Bayangan tersebut bergerak mendekatinya sambil mengarahkan lampu senter menyoroti Tomi beserta sepedanya.

Melihat sosok laki-laki beserta lampu senter yang menyorotinya, hati Tomi merasa lega. Bayangan yang dikiranya hantu tersebut ternyata merupakan manusia.

“Ada apa Pak?” kata Tomi balik bertanya.

Laki-laki bersarung tersebut tersenyum, sementara lampu senter di tangannya tampak digoyang-goyang. “Saya Basori, penjaga rumah tua ini,” laki-laki itu memperkenalkan dirinya pada Tomi. Tangan kanannya yang juga besar-besar memegang stang sepeda Tomi. “Kalau boleh saya ingin numpang sampai pohon beringin di pojok desa. Mau mengambil bekal makanan untuk menjaga di rumah tua ini.”

Tomi menatap heran tanda tak mengerti. “Saya tadi lupa membawa bekal. Ketinggalan di rumah” Basori meneruskan ucapannya yang terpotong.

“Boleh..boleh” Tomi langsung mengiyakan karena merasa gembira ada teman.

Tak lama kemudian Basori membonceng di sepeda Tomi. “Busyet. Berat banget ini orang,” kata Tomi dalam hati sambil tetap mengayuh sepedanya.

Di perjalanan lampu listrik yang padam tetap belum menyala. Tapi dengan adanya lampu senter yang dibawa Basori, jalanan yang gelap menjadi agak terang.

“Sudah, sini saja Mas,” Basori berkata kepada Tomi, ia menepuk bahu Tomi memberi isyarat agar berhenti. Tomi kemudian menghentikan sepeda.

“Rumah saya ada di balik gerumbulan pohon itu,” Basori menunjuk ke  arah pepohonan di balik tikungan jalan.

Tomi hanya bisa menatap gerumbulan pohon yang ada.

Basori kemudian memasukkan senternya pada saku jaket Tomi “Senternya buat Mas saja. Buat kenang- kenangan.”

Tomi hanya bisa mengucap terima kasih. Ditatapnya laki-laki paroh baya  bernama Basori yang melangkah melewati gerumbulan pohon yang ada. Tampak laki-laki itu menoleh. Namun wajah pria paroh baya itu kini berubah menjadi makhluk tinggi besar penuh bulu yang menutupi seluruh tubuhnya.

Tomi yang melihat hal tersebut hanya bisa berteriak minta tolong sambil mengayuh sepedanya sejauh mungkin. Sesampai di rumah diambilnya senter milik genderuwo yang mengaku bernama Basori tersebut dari sakunya. Senter itu ternyata telah berubah menjadi sebuah batu akik. Tomi sebetulnya merasa takut dan teringat akan genderuwo yang menakut-nakutinya sebelum ini. Tapi selanjutnya ia berpikir tentu batu akik ini bukan sembarangan karena milik genderuwo. Pasti mempunyai khasiat.

Keesokan harinya dipakainya cincin tersebut bekerja. Entah pengaruh cincin yang dipakainya atau bukan. Tumpukan kain yang akan disablonnya menjadi terasa ringan. Pekerjaan yang semestinya harus diselesaikannya dalam beberapa jam mampu diselesaikannya dalam setengah jam. Bahkan yang menakjubkan tumpukan bahan sablon dalam kaleng mampu diangkatnya hanya dengan satu tangan.

“Rupanya cincin ini benar-benar berkhasiat,” dengan bangga Tomi mengelus-elus cincin tersebut.

Ternyata khasiat cincin genderuwo bukan itu saja. Di warung Mbak Ira tempatnya makan siang kalau bekerja, cincin genderuwo itu juga mempunyai khasiat yang lain. Rina anak gadis Mbak Ira yang selama ini selalu cuek kalau digoda para pria, tiba-tiba menjadi genit pada Tomi. Dengan kerling mata yang nakal mengarah ke Tomi gadis itu tampak dengan sibuk meladeni Tomi makan. Selama ini jangankan melayani, menoleh saja ia tidak mau. Berkali-kali Tomi mengelus akiknya . Ia seolah-olah mendapat durian runtuh dengan memiliki cincin genderuwo tersebut. Bayangan tubuh Rina yang bahenol seakan-akan menari di benaknya. Ia sudah membayangkan malam ini akan meniduri tubuh Rina yang montok, daripada meniduri tubuh istrinya yang sudah mulai kendor .

Seminggu sudah Tomi memiliki cincin genderuwo tersebut. Di malam Jumat setelah capek setelah seharian bekerja Tomi terlelap di ruang tamu. Sementara istrinya tidur di kamar sendiri. Tanpa terasa semalam suntuk ia telah  tidur dengan nyenyaknya.  Paginya setelah bangun dengan  wajah sumringah sang istri menghidangkan kopi .

”Mas tadi malam lain lho. Kuat sekali. Aku sampai berkali-kali,” celoteh istri Tomi dengan genitnya.

Mendengar ucapan sang istri, Tomi merasa terkejut. Didesaknya sekali lagi istrinya. Kepalanya serasa berputar-putar manakala istrinya bercerita kalau semalam telah berhubungan badan dengan Tomi dan merasa puas sekali. Tidak biasanya Tomi menjadi begitu perkasa di ranjang.

“Genderuwo keparat!!!!” teriak Tomi setelah mendengar cerita tersebut. Sang istri hanya melongo tanda tak mengerti. Tomi mencaci maki membayangkan apa yang telah dilakukan genderuwo tersebut sewaktu ia tertidur dengan nyenyaknya. Dengan bergegas ia mengayunkan sepedanya ke rumah tua tempat ia bertemu genderuwo seminggu sebelumnya.

Dilemparkannya cincin tersebut ke arah rumah tua tersebut. Cincin yang terlempar itu langsung lenyap masuk kedalam halaman rumah kosong. Ternyata cincin genderuwo itu membawa korban. Si genderuwo pemilik cincin berubah bentuk menjadi Tomi dan menyetubuhi istrinya. Sebagai makhluk halus, genderuwo memang bisa berubah bentuk. Bagaimanapun juga genderuwo adalah setan.***

Kisah Misteri : Kisah Nyata Mantan Kadis Yang Bersetubuh Dengan Kuntilanak



Percaya atau tidak. Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Sumut (Kadispora Pemprovsu) Ristanto, mengaku punya pengalaman supranatural yang menyeramkan di masa tuanya ini. Dia mengaku digigit kuntilanak, bahkan teranyar dia disetubuhi sang dedemit. Sampai orgasme pula.

Kepada Posmetro Medan (Grup JPNN), Ristanto menceritakan bahwa pengalaman berteman dengan mahluk halus sudah terjadi sejak dia menanjak remaja dulu.

Sewaktu kecil aku pernah belajar ilmu dari guruku yang bernama Brojo Musti di Jawa Tengah. Pada 1980, dia menikah dengan Junaidah dan mempunyai tiga orang anak. “Kemudian aku masuk menjadi pegawai negeri di Pemrovsu (Pemprov Sumut),” ujarnya.

Dia cerita digigit Kuntilanak sewaktu menjabat Kabag Pertanahan Biro Pemerintahan Umum Setdaprovsu tahun 2005.

“Nah, pada saat itu saya sedang tidur di kamar karena penyakit ginjal saya kumat. Tiba-tiba saja, ada sebuah tangan mengelus- ngelus wajahku , aku heran dan berpaling kepadanya. Betapa terkejutnya aku melihat wajah wanita, rambutnya panjang dan berponi, berbaju hitam,” ujarnya.

Hantu itu, lanjutnya, menatap dengan tajam, matanya tidak berkedip dan bola matanya semua berwarna hitam. “Aku terpana tapi tidak takut,” jelasnya kepada POSMETRO di rumahnya yang dihiasi foto-fotonya bersama pejabat Pemprov, Pemko dan TNI/Polri.

Setelah itu, dia melanjutkan ceritanya, pelan-pelan dibukanya mulut demit itu dan keluarlah sepasang taringnya yang panjang kemudian digigitnya tangan kiriku. “Aku tersentak setelah digigitnya, taringnya masuk ke lengan atas sikuku. Aku sadar tapi tidak bisa berbuat apa-apa,”jelas mantan Kasi Pertambangan tahun 1996 tersebut.

Karena agak sakit dan nyeri maka diambilnya penggaris (Rol) besi yang terdapat di samping tubuhnya. “Langsung kutusukkan ke mulutnya dan tembus tapi dia diam saja setelah itu kami pandang-pandangan dan dia hilang. 

Setelah dia hilang, aku bangun dan melihat jam dinding tepat pukul 24.00 wib. Selanjutnya aku duduk di tempat tidur dan kupegang bekas gigitan Kuntilanak tersebut dan masih terasa sakit. Pasti banyak yang tidak percaya kalau aku ceritakan ini, namun, itu adalah kisah nyataku,” ujar mantan Kadisporasu tahun 2011-2013.

Setelah beberapa pekan usai digigit Kuntilanak, dia mengaku melakukan kegiatan seperti biasa. “Karena setelah tidak lagi menjabat Kadispora, saya menjabat Staff Ahli Walikota Medan bidang Pemerintahan,” imbuhnya.

Dia malah ketagihan ingin ketemu sosok wanita berbaju putih tersebut karena penyakit ginjalnya sudah mulai baikan. “Entah itu bantuannya atau tidak . Namun, tepat pada malam Jumat, saya didatangi lagi oleh sosok wanita yang pernah menggigit lengan saya,” kata dia.

“Di dalam kamar, saya mengeluarkan isi hatiku kepadanya. Dan, antara sadar atau tidak aku melakukan hubungan intim dengannya. Ya, aku bersetubuh dengannya dan mencapai orgasme, setelah itu, dia menghilang dan aku tertidur,” ujarnya.

Ditanya apakah keluarga mengetahui pengamalannya dengan Kuntilanak, mantan pengendara mobil plat merah BK 5 tersebut mengamininya.

“Iya, keluarga sudah tau kok, tapi apa yang mau dikata, memang itu nyata kok. Tapi, saya tetap bekerja dengan baik dan bertanggung jawab kepada keluarga saya,” ucapnya.

Ristanto masuk PNS tahun 1986 , Kasi di Dinas Pertambangan Provsu tahun 1996, Kabag Pertanahan tahun 2002, Kepala biro pemerintahan umum Sekdaprovsu tahun 2009, Kadisporasu tahun 2011-2013 dan Sekarang staff ahli Wali kota Medan Bidang Pemerintahan.

Ini Cerita Mistis Nyata, Saya Dicintai Jin Nakal



Cerita mistis nyata ini saya tulis untuk berbagi kisah dan pengalaman misteri yang pernah saya jalan selama empat tahun, sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) hingga kuliah di perguruan tinggi semester 2.

Perkenalkan, nama saya Bunga Anggrek (nama samaran), usia saya 21 tahun, seorang perempuan yang tinggal di pesisir utara Jawa Tengah. Tak perlu saya sebutkan alamat kota atau kabupaten di mana saya tinggal. Saya hanya ingin berbagi cerita mistis nyata sebagai pengalaman saja.

Oh, ya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih terlebih dahulu kepada redaksi yang berkenan memuat tulisan saya ini yang tak lain curhatan kecil. Daripada saya tulis di buku harian atau diary, sebaiknya saya kirim di media biar dibaca orang banyak.

Kisah misteri nyata ini bermula, ketika masih sekolah di sebuah SMK. Waktu itu, saya harus mengikuti kemah di salah satu tempat perkemahan. Pikiranku waktu itu sedang kosong.

Tiba-tiba saja, pikiran ini kehilangan kendali dan ada sosok yang tiba-tiba menguasai tubuh saya. Ya, saya kesurupan. Ada makhluk gaib sebangsa jin yang masuk ke dalam tubuh saya.

Guru, pembina pramuka dan teman-teman terlihat membaca doa-doa agar makhluk halus yang menguasai ragaku hilang. Namun, butuh waktu lama untuk mengusir makhluk gaib yang masuk ke dalam ragaku.

Pikiranku separuh sadar. Tapi, raga ini lepas kendali dan tidak bisa apa-apa. Beruntung, salah satu pembina pramuka memanggil orang pintar, entah kiai atau dukun yang berhasil menyadarkan saya. Alhamdulillah.

Sejak peristiwa kesurupan itu, saya selalu pusing dan berat pada bagian kepala pada saat-saat tertentu. Sering kesurupan. Hingga sering merasa tercekik pada bagian leher.

Saya sampai masuk rumah sakit dan dokter bilang tidak ada penyakit apapun. Tapi, nafas ini sesak sulit untuk bernafas. Astagfirullah, apa penyebabnya? Misteri kejadian itu berlangsung hingga empat tahun.

Suatu ketika, pada saat kuliah semester dua, tiba-tiba saja Pak De saya alias kakak dari ibu saya datang menemui saya. Saya banyak diberi tahu soal peristiwa yang menimpaku. Kepala sering berat, mimpi-mimpi aneh, hingga merasa dicekik seperti setengah mati.

Dicintai makhluk gaib sebangsa jin

Misteri itu akhirnya terbongkar, setelah Pak De bilang kalau ada makhluk halus dari kalangan jin jahat yang suka dan cinta sama saya. Itulah kenapa, leher ini seringkali merasa tercekik dengan sendirinya.

Ternyata, jin itu suka dan cinta sama aku. Jin itu pengen membunuhku, biar bisa membawa nyawaku bersama dengan dia. Ya Allah, hindarkan hamba dari godaan setan yang terkutuk. Itulah kenapa jin itu sering mencekik leherku biar aku mati.

Tapi, kematian di tangan Tuhan. Tidak ada kekuatan yang menentukan segala sesuatu, kecuali Allah. Aku selamat dan hidup sampai sekarang hingga berusia 21 tahun. Alhamdulillah.

Kepalaku sering berat secara tiba-tiba, itu juga karena jin yang ikut bersamaku tadi seringkali bertengkar dan bermusuhan dengan danyang atau penunggu tempat, saat danyang itu tidak suka dengan jin jahat yang mengikutiku dari tempat perkemahan waktu masih SMK dulu.

Saat ada makhluk lain yang tidak suka dengan jin yang mencintaiku, akhirnya tubuhku yang diserang sehingga aku juga merasakan sakit. Ini cerita nyata dan fakta, bukan mengada-ada.

Aku sadar, kalau keberadaan jin di dunia lain memang ada. Mereka juga makhluk Tuhan, tetapi hidup pada frekuensi yang berbeda dengan manusia. Namun, mereka acapkali nakal dan jahil. Inilah kenapa kita selalu diminta untuk selalu dekat kepada Tuhan yang menguasai dan merajai alam semesta.

"Aku suka sama genduk (baca: perempuan) ini. Aku mau bawa genduk ini, biar bisa sama aku," begitu kiranya ujar si jin jahat itu waktu dimediumisasi sama Pak De saya.

Puji Tuhan. Pak De saya berhasil menangkap dan meringkus jin jahat yang mencintai saya itu. Mestinya, makhluk gaib harus mencintai sebangsanya, bukan malah suka dan cinta sama manusia.

Hikmah dari cerita dan kisah nyata saya ini, kamu wanita atau perempuan, sebaiknya selalu ingat kepada Tuhan yang menciptakan. Sholat lima waktu, selalu istigfar dan zikir mengingat Tuhan dan jangan biarkan pikiran kita kosong. Semoga pengalaman ini tidak kamu rasakan juga. Cukup aku saja. Selamat malam.

MISTERI KUBURAN SUTARSIH (KISAH NYATA)


 Di suatu perkampungan, tepatnya didesa Karangsari Cikelet kabupaten Garut selatan Jawa barat..disitulah awal mula cerita ini kami angkat, ini adalah kisah nyata yg benar-benar pernah terjadi yg dialami oleh sepasang suami istri yg hendak pulang kampung.......

      sebut saja nama istrinya Aisyah dan suaminya bernama Pudin, mereka lagi belanja buat menyambut idul fitri,yg tinggal dua hari lagi rencananya besok pagi mereka akan mudik, seperti biasanya khas orang indonesia kalau idul fitri ga asik rasanya kalau ga mudik... bisa dibilang mudik adalah suatu kewajiban setiap umat islam di indonesia..

      setelah rasanya cukup beli oleh oleh dan perlengkapan lainnya , pudin besrta istrinya pulang, dan keesokan harinya, pagi pagi sekali mereka berangkat bersama... karena mereka udah mengetahui kalau musim mudik pasti perjalanan macet parah.

      duh pa nyampe jam berapa ke kampung ya kalau perjalanan macet seperti ini?  Aisah bertanya pada suaminya.

ya belum tau mungkin menjelang maghrib, biasanya kan kalau gak macet juga ashar baru kita nyampe.. yaa sekitar magriban lah....!!! Pudin pun menjawab tegas.......wah kalau gitu kita nyampe rumah malem dong pa?, Aisyah cemas,

yaa ga apa apa kan ada bapa, tenang aja...Pudinpun menenangkan istrinya.
iya pa, kan turun dari mobil kita jalan kaki jauh banget, hampir setengah jam, duh mana ini lagi hamil muda  lagi.,,Aisah bergumam....

      karena mereka memakai kendaraan umum, jelas aja perjalanan terasa lama karena mungkin macet dan turun naiknya penumpang,.tak terasa 8 jam telah lewat tapi  mereka tak kunjung juga sampe tujuan.

      ternyata benar perkiraan pudin mereka nyampe tujuan menjelang maghrib..
rasa cemas dan bingung terlihat diwajah Aisyah...dalam pikirannya apa mungkin saya berani lewat hutan. ayo bu kita lanjutkan perjalanan kita keburu malaem' pudin mengajak istrinya yg lagi kebingungan.... udah bu ga usah mikir aneh-aneh yuu kita pergi '' tangan istrinyapun di pegang dan merekapun beranjak pergi,

lantunan adzan maghrib pun terdengar ketika mereka baru memasuki hutan..
      di tengah perjalanan tiba-tiba Aisah dan pudin dikejutkan dengan suara tangisan merintih,seperti tangisan yg benar-benar merasa sakit yg begitu dalam.

,serentak pudin dan istrinyapun berhenti sejenak, mendengarkan apa benar dengan apa yg barusan mereka dengar.. telinganyapun dipasang sejeli mungkin jelas sekali benar-benar ada yg nangis,,

Aisyahpun merasa terkejut dan langsung mendekap suaminya... apaan tuh pa??? tenang bu, mungkin orang ... pudinpun menenangkan istrinya, yu kita lihat barangkali orang yg lagi butuh pertolongan,, ga pa ah takut, mending kita pulang aja mana mungkin orang jam segini nangis tengah hutan,,,Aisyah menarik tangan suaminya.... ga ga.. bu ini mungkin orang
apa salahnya kita melihat dulu..ya sudah pa yuu..Aisyah akhirnya menuruti suaminya..

      langkah merekapun menuju ke tempat tangitan itu. betapa kagetnya pudin dan istrinya, ternyata yang nangis itu tetangga orang tuanya Sutarsih.

bibi kenapa disini nangis lagi, kenapa bi? aisyah bertanya pada wanita tua yg dipanggil bi Sutarsih,, wanita tua itu menjawab.. bibi dibuang kesini sama anak-anak, mereka tega sekali meninggalkan bibi disini... ko begitu?? pudin merasa heran....

yaa sudah bi yuu kita pulang bareng kita..!   ga den.. bibi disini aja bibi takut sama anak bibi, mungkin ntar bibi pulang besoknya bibi dibuang lagi kesini...

klo gitu bibi ikut kami aja nginap dirumah mamahku.. aisah memberi solusi..
tapi tetap aja bi sutarsih ga mau pulang... ya sudah bi kalau ga mau, lagian keburu malem istri saya lagi hamil ga baik malem-malem dihutan.. ya sudah bi saya pamitan dulu,, jgn khawatir bi ntar saya tegur anak anak bibi yg pada tega itu ya... mudah mudahan ntr malem anak bibi menjemput bibi kesini... saya duluan pulang ya bi... hati hati disini...

     dengan tanpa pikir panjang lagi pudin dan istrinyapun segera pergi..
tak lama kemudian merekapun sampai kerumah orang tuanya.. dengan suka cita orang tua mereka pun menyambut ria... memeluk dan berjabat tangan dengan anak dan mantunya.... jam berapa dari bandung jam segini baru nyampe...

tadi pagi bu, jalanan macet jadi agak telat.. pudin menjawab pertanyaan ibu mertuanya...
     o ya  Aisyah kamu tau ga Bi Sutarsih,, tetangga mamah itu??  iya bu tau, o iya tadi aku juga ketemu mah dihutan, dia lagi nangis kayaknya sedih bgt,, emang ada masalah apa ya bu, sama keluarganya.???

     apa Aisyah kamu ketemu sama Bi Sutarsih? iya bu,aisyah menjawab!! emang kenapa bu?....
 Bi Sutarsih sudah Meninggal Aisyah, tadi sore... Apa buuuu? Aisyah dan suaminya kaget banget,
     yang benar bu,?

iya, tadi juga bapakmu habis tahlilan, ibunya menjelaskan.
     Ko, bisa ya bu aku ketemu tadi dijalan,?

     Kan dikuburnya di daerah situ, kalau ga salah diujung jalan sebelah kiri dekat dengan kebun anaknya,.yang ada pohon pinus besar, ibunya menjelaskan lagi.

     Iya bu aku ketemunya memang didaerah itu,, dia lagi nangis duduk dibawah pohon pinus itu bu., Aisyah meringis takut seraya tangannya mengusap perutnya yang buncit,
     Semoga saja anakku baik-baik saja ya bu....

Berdoa saja Aisyah Alloh akan selalu melindungi kita, mungkin itu bukan bi Sutarsih, mungkin itu shetan yang menyerupainya...

Kisah Misteri : Misteri Air panas Songgoriti Batu Malang


Universitas Brawijaya (UB) Malang tertarik untuk meneliti air panas yang terletak di bawah Candi Songgoriti.

Sejumlah pakar mulai bekerja melakukan penelitian untuk mengetahui kandungan mineral dan khasiat dari air panas bagi kesehatan tubuh manusia.

Kordinator Pusat Kajian Peradapan UB Malang, Jazim Hamidi menyatakan, air panas di bawah candi Songgoriti memiliki daya tarik sendiri.

Sehingga anggota tim Pusat Kajian Peradaban, merasa tertantang untuk memecahkan misteri yang berasal dari sumber daya alam itu.

“Di bawah Candi Songgoriti ada tiga bak air. Bak kesatu berisi air yang mendidih. Bak kedua berisi air dingin dan bak ketiga warna airnya hijau rasanya seperti air kelapa,” ujar Jazim,

Kata Jazim, peneliti UB tertarik untuk menguak misteri itu karena jarak antara kotak satu dengan kotak lainnya sangat dekat dan hanya disekat dengan batu bata tapi airnya tidak pernah bercampur.

“Sejak dulu masyarakat menggenal air panas Songgoriti diyakini berkhasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Kita ingin membuktikan secara alamiah. Nanti hasil penelitiannya bukan untuk memanandingi pendapat masyarakat yang sudah mengakar,” ujar dia.

Diterangkan anggota tim Pusat Penelitian Peradaban UB beranggotakan pakar ilmu kebudayaan, kesehatan, kimia, pengairan dan geologi serta hukum.

“Kalau dari sisi ilmu hukum kita ingin mengkaji. Apakah keberadaan situs Candi Songgoriti ini sudah diperhatikan pemerintah atau belum. Mestinya cagar budaya semacam ini lebih diperhatikan lagi untuk memperkaya kebudayaan nasional dan. Bisa menarik wisatawan serta sebagai pusat edukasi,” jelas Jasim.

Sementara itu, Prasetyo, staf laboratorium air tanah UB Malang yang mengambil sampel air panas menambahkan, yang ingin dilakukan dalam waktu enam bulan ini adalah meneliti kandungan mineralnya.

Hasil pengujian di laboratorium akan dicrosscheck dengan hasil penelitian yang membidangi ilmu geologi. Kata Prasetyo, penelitian geologi akan menjawab asal usul air panas yang muncul di bawah candi itu.

Apakah berasal dari panas bumi, atau kiriman dari gunung berapi. Atau dari sisi lainnnya. Karena sejak dulu air panas di candi Songgoriti itu dikenal sebagai tempat merendam keris karya Empu Gandring pada zaman kerajaan Singosari.

“Hari ini kita hanya mengambil sampel airnya dulu. Ke depan akan kita ambil sedimen air panas dan tanah dan batuannya. Kita ingin mengetahui kenapa dalam tiga baik di bawah candi itu airnya tidak bisa bersatu,” ujar dia.

Hal senada disampaikan Dani Harianto, anggota tim peneliti yang membidangi budaya. Dia menambahkan, keberadaan Candi Songgoriti bersama air panasnya dianggap unik dan menarik untuk diteliti.

Karena dalam berbagai kitab kuno dan beberapa prasasti sebelum abad ke VIII, menyinggung masalah Candi Songgoriti itu. Misalkan dalam prasasti Mula Manurung, dalam kitab Pararaton termasuk dalam Kitab Negara Kerta Gama serta Kitab Arjuna Wiwaha.

“Kami ingin menarik benang merah dari semua kitab itu. Karena dalam semua kitab kuno selalu muncul tulisan tentang candi Songgoriti. Dari kita itu akan diketahui khasiat airnya. Lalu akan kita bandingkan dengan penelitian ilmiahnya,” pungkas Dani.

Kisah Misteri : Asrama Angker


Pada suatu hari, aku mencari sebuah asrama untuk aku tinggal. Akhirnya aku menemukan sebuah

asrama yang menurutku itu asramanya bagus. Lalu akhirnya aku menghampiri sebuah asrama itu.

Pada saat aku menuju asrama itu aku menemui penjaga asrama itu. Dan penjaga asrama itu

mengizinkan aku tinggal di asrama itu.

Akhirnya aku tinggal di asrama itu. Aku bertemu dengan salah satu penghuni asrama itu namanya

roni. Kami berbincang bincang sampai pukul 11.30 lalu akhirnya aku tidur. Lalu pada dini hari aku

bangun ingin ke toilet. Pada saat aku sedang berjalan aku merasa ada yang mengikutiku tapi aku

tidak menengok ke belakang.

Tapi kemudian aku memberanikan diri, aku melihat kebelakang ternyata ada sekelompok hantu yang

mengejarku. Aku lari sekencang mungkin dan aku bertemu dengan hantu penjaga asrama itu. Aku

tidak sanggup lagi lari. Akhirnya aku pun pingsan, saat aku terbangun aku berada di kuburan dan ada

seorang pria yg memberitahuku bahwa dahulu ada sekelompok orang yang sedang menginap di

asrama itu kemudian di bunuh oleh penjaga asrama itu.

Setelah membunuh semua orang lalu penjaga itu bunuh diri agar tidak ketahuan. Akhirnya aku

meninggalkan asrama itu dan segera mencari asrama yang lain.

Kisah Misteri : Bekas Bangunan Tua Yang Angker


Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri dulu, nama saya Farid. Saya terkenal diteman-teman

dekat memiliki kemampuan supranatural dan saya sadar punya kemampuan itu semenjak smp.

Saya mengalami banyak peristiwa aneh, misterius, horor dan gaib.

Ada banyak cerita sebenarnya tapi saya akan menceritakan satu kisah tentang rumah angker yang ada

dikampung teman saya. Namanya heru, waktu itu sekitar tahun 2006 umur saya sekitar 21 tahun.

Saya lagi nongkrong diwarung depan rumah heru. Sambil sesekali menegak kopi hangat diwaktu itu

baru selesai hujan. Saya dihampiri oleh 2 orang sahabat saya heru dan jaya.

Kelihatan mereka mengajak seorang teman lagi sambil memperkenalkan diri, dia bernama anto dan

dia seorang mahasiswa yang baru ngekost dibelakang rumah jaya. Sambil memperkenal anto, jaya

dan heru memberitahu maksudnya anto menemui saya. Ternyata mereka lagi ngobrol soal hantu dan

kebetulan menurut mereka saya adalah pakar dibidang itu.

Kebetulan hari itu malam jumat, anto ingin sekali melihat bagaimana wujud hantu atau jin itu. Saya

langsung menolak, saya bilang “ah aku nggak mau, aku nggak mood, kalau mau cari begituan coba

aja cari dikuburan sendiri, inikan malam jumat juga” begitu kata saya. Tapi anto ingin sekali, heru

dan jaya pun ikut-ikutan merayu saya.

Saya bilang emang kalian berani?, mereka menjawab berani tentu harus dengan saya. Kemudian

saya bertanya memangnya kalian sudah punya tujuan mau cari dimana?. Heru kemudian

mengusulkan kerumah tua yang hampir rusak bangunannya itu di pinggir kampungnya dan

kemudian kami pun berangkat.

Setelah sampai di rumah itu memang saya menangkap kesan mistis tapi entahlah saya semacam

kebal terhadap hal seperti itu.

Sepertinya mereka menyembunyikan diri dari saya, tapi berbeda dengan ke tiga kawan saya ini. Saat

mau masuk ternyata rumah itu terkunci gerbangnya dan ada tetangga rumah itu yang menyimpan

kuncinya. Heru pun minta ijin untuk memasuki rumah itu kepada si bibi yang menyimpan kunci

gerbang rumah tersebut.

Sebelumnya dia malah menasehati kita agar mengurungkan niat, sebulan sebelumnya ada kakek

tetangga si bibi lewat disana saat magrib tiba-tiba ada yang mendorongnya sampai sakit selama

sebulan, kebetulan kakek itu keluar rumahnya dan membenarkan cerita itu. Tapi 3 anak itu tak

mengurungkan niatnya sama sekali.

Kami pun memasuki rumah itu, saya langsung mengajak mereka langsung kehalaman belakang

karena merasa mereka akan muncul disana. Benar saja kami melewati sebuah lorong untuk

kehalaman belakang, saya sampai lebih dulu kemudian disusul heru kemudian jaya dan si anto yang

ingin melihat hantu malah masih ketakutan sambil memegang pintu gerbang tidak berani masuk.

Tapi saat jaya baru setengah perjalanan tiba-tiba dia lari kencang keluar rumah itu, melihat jaya lari,

heru pun balik badan dan lari juga tapi sampai beberapa meter langkahnya terhenti dan kemudian dia

berkata, “rid ada yang hadang saya nih, tolong” dengan tenang saya langsung pegang heru dan saya

melihat heru sebenarnya sudah setengah kerasukan.

“kalau kalian tiba-tiba melihat penampakan dan merasa pusing bisa dipastikan kalau kalian sudah

setengah kerasukan”.

Disaat itu saya langsung menjadikan heru sebagai mediasi, saya bertanya apa saja yang dia lihat. Dia

melihat seorang wanita memakai kebaya putih dengan bawahan kain mukanya pucat sedang melotot

padanya, ada raksasa tinggi besar mukanya seram, kepala bertanduk dan bertaring seakan sedang

marah pada kami dan banyak lagi yang ada didalam rumah itu.

Cuma saya tidak gegabah untuk menyerang mereka. karena niatnya kan hanya untuk melihat, saya

pun mengajak heru kembali keluar rumah itu. Saya bilang jangan lari nanti kamu diserang, dia pun

jalan disebelah saya sambil sesekali melihat kedalam rumah itu lewat jendela yang rata-rata sudah

jebol, sampai digerbang.

Saya menyuruh heru mengunci kembali gerbang itu sambil gemetaran tangannya menguncinya tapi

macet, ternyata wanita berbaju kebaya itu sedang ada dihadapan heru. Saya pun terpaksa melompat

pagar dan menguncinya dari dalam, saya rada kesal dengan si anto, dia punya niatan malah nggak

ikut, saya sumpahi nggak bakal tidur tenang malam itu.

Malam itupun berlanjut kita ngobrol dan heru masih kelihatan ketakutan cuma gelagatnya sudah

tidak beres, positif dia sudah kerasukan. Saat itu saya kembali mengajaknya ke warung kopi depan

rumahnya. Setiba diwarung kopi tiba-tiba si heru berbicara padaku “rid, dia ngikuti kita tuh, tuh saya

dipanggil. Dia dipojok gang itu, dia marah sama kita” dan dia bilang lagi ayo kita minta maaf, kita

harus kesana lagi, ke rumah itu.

Kita sudah salah ganggu mereka terus saya menimpali heru “ru kita ini manusia derajatnya lebih

tinggi lagian kan tidak ngapa-ngapain disana”, saya sih ogah minta maaf sama setan. Ayo lah rid

saya mohon, tuh si tanduk besar itu masih melotot di ujung gang. Dia mau jemput saya katanya, apa

boleh buat akhirnya saya menuruti permintaan heru.

Tapi untuk menuju kesana saya berputar lewat jalur yang lain, saya rencana ingin menyadarkan heru.

Setelah sampai di depan masjid saya pun bilang kepada heru bahwa saya ingin buang air kecil. Heru

pun menurut masuk ke masjid, saya segera ambil air wudhu dan mendatangi heru. Saya pegang

kepalanya dan membaca basmallah saya mengeluarkan energi tenaga dalam saya.

sontak heru kemudian teriak mengerang dimasjid seperti binatang, sambil giginya beradu dan

matanya menjadi menyala merah dan tangannya sesekali mencakar keramik masjid sampai berbunyi.

saya agak kaget karena baru pertama kali melihat seperti ini. Biasanya korban kesurupan yang saya

tangani cuma teriak kesakitan tidak ada mencakar atau matanya bersinar.

Setelah beberapa menit tidak sulit untuk mengusirnya. Saya berbisik kepada jin yang merasuki heru

agar keluar atau saya bikin lebih menderita lagi, setalah itu heru pun teriak terakhir “rid sakit lepasin,

tolong lepasin dan dia menepis cengkraman tangan saya dikepalanya. Memang sih cengkraman

tangan saya keras dan menyakitkan apa lagi untuk orang yang kerasukan beberapa kali lipat

sakitnya. Saya pun bertanya “kamu sudah sadar sob” dia menjawab sambil bingung, kenapa saya ada

dimasjid. Lalu saya menjelaskan bahwa dia tadi kerasukan.

Dan saya menanyakan dimana dia terakhir kali mengingat sesuatu, ternyata setelah keluar dari rumah

itu dia tidak ingat apa-apa lagi, kami pun kembali kewarung. Jaya dan anto menyusul kami mengira

kami kembali kerumah itu dan mereka menyusul kesana, sambil menemuiku si jaya pun mengeluh

pusing kepada saya. Saya lihat dia juga sempat melihat sesuatu, saya pegang kepalanya dan

kemudian mengalirkan sedikit energi dia sudah kembali lagi.

Saya pun memberi wejangan kepada anto, lain kali kalau tidak siap dengan hal seperti itu lebih baik

jangan dicari. Begitu juga teman-teman pembaca kisah-kisah horor, kalau belum siap lebih baik

dijauhi dan banyak berdoa kepada Tuhan YME. Tunggu cerita selanjutnya dari saya.