'DEJA VU', Menguak Misteri Masa Lalu
Setiap orang pasti pernah mengalami misteri déjà vu, sebuah kilasan kenangan saat Anda bertemu seseorang, merasa sudah mengenal seluruh hidup Anda, atau bahkan merasa familiar dengan suatu tempat meskipun Anda belum pernah kesana sebelumnya. Tetapi bagaimana jika firasat tersebut adalah peringatan yang dikirimkan dari masa lalu dan justru menjadi petunjuk masa depan?
Fenomana déjà vu ini lah yang mengantar Agen Biro Penanggulangan Alkohol, Tembakau, dan Senjata Api (ATF) Doug Carlin (Denzel Washington) melakukan penyelidikan atas sebuah kasus kejahatan. Terpanggil untuk menyelamatkan bukti saat bom meledak di atas kapal Feri New Orleans.
Carlin menemukan bahwa apa yang dipercaya oleh kebanyakan orang hanya apa yang ada di kepala mereka dan itu jauh lebih kuat, dan menyeret Carlin dalam halusinasi dalam usahanya menyelamatkan nyawa ratusan orang tak bersalah.
Film diawali saat matahari bersinar cerah, menerangi sebuah ferri yang berlabuh di Pelabuhan Algier dan dipenuhi keriangan dan kegembiraan para personel militer dan keluarganya yang hendak berlibur.
Hari yang seharusnya diisi dengan canda tawa harus berakhir dengan derai tangis dan duka yang mendalam, saat salah seorang pegawai feri yang saat itu tengah berpatrol mendengar suara siaran radio di sebuah truk yang diparkir tak jauh dari feri. Dengan langkah waspada dan melihat tak ada orang di bangku supir, dia menuju bagian belakang truk, membuka penutupnya, melihat benda yang mencurigakan, dan blarrrrr.....543 orang tak berdosa tewas seketika tepat saat jarum jam menunjukkan pukul 10.50 siang.
Ledakan dan misteri bom membawa Carlin kembali ke masa empat hari silam. Memasuki lemari besi, mengucap salam perpisahan pada agen FBI Jack McCready (Bruce Greenwood), wajah sedikit menegang, senyum tersungging di bibirnya, Carlin menutup pintu yang memisahkannya dari dunia saat ini. Sinar laser hijau menyembur dari dinding lemari besi, menyinari tubuhnya yang setengah telanjang, dan wussssh...dengan sekejap mata Carlin sudah berada di Pelabuhan Algier, New Orleans, Amerika. Kembali ke sebuah tragedi mengerikan yang akan terjadi pukul 10.50.
Dan inilah saatnya untuk mengubah sejarah atau hanya mencari kebenaran di balik tragedi yang memilukan dan membawanya pada mayat seorang wanita Claire Kuchever (Paula Patton).
Carlin tak sendirian menjalankan misi yang bisa dibilang mustahil ini, dengan bantuan agen FBI Andrew Pryzwarra (Val Kilmer) yang membidani sebuah unit khusus di bawah FBI yang tugasnya khusus memata-matai aksi teroris bersama timnya, Denny (Adam Goldberg), Gunnars (Elden Henson), and Shanti (Erica Alexander).
Di tempat rahasianya, Pryzwarra mengembangkan teknologi mata-mata super canggih. Teknologi yang bukan hanya mampu memindai seluruh gerak-gerik penduduk New Orleans, namun juga mampu memboyong semua aktivitas warga dalam rentang empat hari ke belakang secara detail dengan sebuah teknologi 'Snow White'.
Pryzwarra dan tim menggunakan tujuh satelit luar angkasa yang memungkinkan melihat aktivitas dari semua sudut, bahkan menembus ke kamar tidur. Berbekal teknologi super-canggih, investigasi atas Claire Kuchever mulai dilakukan. Carlin mulai menyelami kehidupan Kuchever selama empat hari sebelum kejadian tragis merengut nyawanya.
Berhasilkah Carlin menguak misteri bom yang membunuh ratusan nyawa, atau justru Carlin yang terseret dalam lingkup waktu lampau yang membawanya dalam sebuah misi balas dendam seseorang yang kecewa karena kegagalannya masuk akademi militer.
Menonton aksi Denzel Washington dalam DEJA VU mengingatkan kita pada MINORITY REPORT yang didominasi high-technology, atau sekilas mirip dengan analisis jenius Denzel saat mengungkap pembunuhan berantai dalam film THE BONE COLLECTOR. Secara garis besar, sebagai film sains fiksi DEJA VU komplit memberi kita sebuah hiburan yang full fenomena psikologi, kecanggihan teknologi, ketegangan, full intrik dan tentu juga akting Denzel yang brilian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar