KISAH MISTER : Penarik Becak Malam dan Hantu
Perempuan telanjang menghadang di depan becak yang sedang dikayuhnya. Wajah dan tubuh perempuan itu penuh dengan luka yang masih mengalirkan darah berbau amis. Itulah salah satu resiko orang yang mengais rejeki di malam hari. Harus berani akrab dengan hantu-hantu gentayangan....
Dunia malam memang sarat dengan kehidupan mistik. Pemunculan-pemunculan makhluk gaib sering terjadi ketika matahari sudah tidur di peraduannya. Bagi orang yang mengais rejeki di malam hari, sudah tentu dunia hantu adalah bagian dari kehidupan mereka.
Apalagi orang seperti Pak Suhadi, 51 tahun. Pria yang berasal dari Dukuh Mingkrik, Slawi, Tegal ini selama 19 tahun mengais rejeki di dunia malam sebagai penarik becak. Dia banyak mengalami kejadian aneh. Keanehan tersebut seputar makhluk-makhluk ghaib yang mengganggu dirinya. Biasanya berlangsung sehabis mengantar penumpang.
Kisah-kisah menyeramkan yang keluar dari mulut Pak Suhadi mengalir begitu ringan. Mungkin karena dia sendiri yang mengalaminya.
Pertemuan ini terjadi tanpa sengaja. Waktu itu, kebetulan Misteri pulang kemalaman. Dari Yogja berangkat sekitar pukul 16.00 WIB, sehingga sampai di Tegal waktu sudah menunjukkan pukul 01 lewat beberapa menit. Karena mencari ojek susah, maka Misteri memutuskan untuk naik becak. Ke betulan, waktu itu yang paling getol menawarkan jasanya adalah Pak Suhadi. Untuk menghargai perjuangannya, jadilah Misteri menaiki becaknya.
Perjalanan dari Slawi menuju tempat tinggal Misteri jauhnya mencapai 20 kilometer. Bayangkan, perjalanan begitu jauh di keheningan malam di tempuh dengan naik becak. Tentu hal itu tidak nyaman. Apalagi angin dini hari begitu dingin menusuk tulang.
Namun, Pak Suhadi seakan tidak peduli. Dia mengayuh pedal becak dengan tangkas. Misteri sempat kagum juga dengan tenaga lelaki kurus ini. Di usianya yang memasuki senja, namun tenaganya masih tetap prima. Barangkali karena sudah menjadi kebiasaannya, sehingga hal tersebut bukan penderitaan baginya.
Memasuki wilayah Dukuh Gledek, tiba-tiba terjadi suatu keanehan. Dengan mata kepala sendiri, Misteri melihat di temaramnya gelap malam, sejumlah bayangan berlari-larian. Jaraknya hanya sekitar tujuh meter di depan becak yang Misteri naiki. Bayangan- bayangan aneh tersebut saling menyusul seperti sedang mengajak berlomba dengan becak yang sedang di kayuh Pak Suhadi.
Misteri sempat panik, juga tegang, dengan fenomena aneh tersebut. Jangan-jangan, mereka adalah perampok-perampok malam yang sengaja ingin membegal di tengah jalan. Tapi melihat cara mereka berlari yang begitu lincah, meloncat dari sisi jalan kiri ke ke sisi jalan kanan secara bertautan dan estafet begitu ringan, rasanya tidak ada manusia yang dapat melakukannya. Dan anehnya mereka selalu statis sekitar tujuh meteran di depan becak.
"Tenang saja. Nggak usah panik, Mas!" kata Pak Suhadi di belakang sambil tetap mengayuh becaknya. Sepertinya, dia dapat memahami kegelisahan Misteri.
"Memangnya mereka itu siapa, Pak?" tanya Misteri, penasaran.
"Nanti akan saya jelaskan setelah keluar dari wilayah ini. Sekarang Mas diam saja, percayakan pada saya," ujarnya, tenang
Setelah lewat dari Dukuh Gledek, barulah Pak Suhadi menceritakan apa yang telah terjadi barusan. Menurutnya, beberapa bayangan orang yang tadi berlari-lari di depan becak yang sedang dinaiki Misteri adalah bukan manusia biasa.
Mereka adalah hantu-hantu jalanan yang sengaja mengganggu para pejalan malam. Menurutnya, hantu-hantu tersebut yang sering membuat terjadinya bencana kecelakaan di jalan raya. Dengan ulah mereka yang kerap membayang-bayangi di depan kendaraan, maka pengguna jalan banyak yang mengalami kecelakaan.
"Pemunculan mereka sering mengagetkan orang-orang yang sedang asyik menyetir di tengah malam, sehingga kehilangan kontrol dan akhirnya menabrak," tegas Pak Suhadi dengan nada tenang. "Saya sendiri tidak merasa aneh, sebab saya sering menjumpai hantu-hantu jenis itu, Mas!" tegasnya.
Berawal dari kejadian aneh tersebut, akhirnya Pak Suhadi banyak bercerita tentang pengalaman-pengalaman gaib selama hampir 19 tahun bertualang di dunia malam sebagai penarik becak.
Suhadi menuturkan kisahnya. Pernah suatu kali dia mengantar lelaki tua yang sangat misterius.
Kejadiannya berlangsung sekitar pukul satu dini hari. Di keremangan malam muncul seorang tua dengan memanggul karung goni. Lelaki itu lalu menghampiri Suhadi. Tanpa menyebutkan suatu tempat yang akan ditujunya, orang misterius itu segera menaiki becaknya. Becak pun segera melaju. Namun, setiap kali ditanya kemana tujuannya, maka si penumpang selalu membisu. Hanya salah satu tangannya yang selalu menunjuk ke depan.
Sebagai seorang tukang becak yang baik, maka Suhadi pun mengayuh becaknya, meski dia tak tahu kemana tujuan yang sebenarnya. Di sepanjang perjalanan, mereka saling diam. Yang bikin jengkel Suhadi, orang tua tersebut selalu menunjuk- nunjuk ke depan, padahal dia sudah mengayuh becak hampir dua jam lebih muter-muter di daerah Slawi.
Karena kesabaran dan tenaganya yang sudah habis, maka Suhadi pun membatin untuk menjungkirkan becaknya. Pada saat yang bersamaan, tiba-tiba sendalnya jatuh. Ketika dia hendak memungut sendalnya yang jatuh, dia sungguh kaget karena orang tua bongkok yang hampir tiga jam menaiki becaknya itu tiba-tiba raib. Meski sedikit jengkel, Suhadi
maklum bahwa orang tua tersebut bukan manusia biasa. Bisa jadi dia merupakan jin yang sering disebut dengan julukan Kantong Kiwil. Konon, makhluk satu ini memang selalu menjelma sebagai sosok lelaki tua bongkok dengan membawa karung goni di pundaknya.
Beruntung sekali di tengah kejengkelannya tidak sempat terucap kata-kata kasar. Kalau itu sampai terjadi, maka sudah dapat dipastikan dia tidak akan selamat nyawanya. Pasalnya, setan Kantong Kiwil termasuk jenis jin yang kejam dan suka menjatuhkan tangannya untuk menganiaya manusia sampai mati.
"Saya tahu hal ini dari cerita seorang teman yang mengaku becaknya pernah diceburkan ke sungai setelah membawa penumpang orang yang sama seperti yang saya angkut malam itu," kisah Suhadi.
Di daerah Pagedangan, Slawi, Pak Suhadi juga pernah mengalami kejadian aneh. Waktu itu sehabis Maghrib dia mengantar seseorang. Kebetulan rumah orang tersebut melewati daerah pemakaman.
Ketika mengantar orang tersebut memang tidak terjadi apa-apa. Tapi setelah pulang mengantarkan penumpangnya dan kembali lewat areal pemakaman, entah dari mana tiba-tiba muncul anak-anak kecil dari dalam gundukan-gundukan tanah pekuburan. Mereka ramai-ramai mengejar becaknya dan berebut untuk naik. Tentu saja Pak Suhadi hanya diam tak bergeming menghadapi anak- anak setan tersebut. Dia hanya bisa turun dan lari pontang-panting meninggalkan becaknya di jalan pemakaman itu.
"Siapa yang tidak takut kalau melihat bocah-bocah kuntet keluar dari dalam gundukan kuburan dan mengejar becak yang sedang dikayuhnya," ungkap Suhadi sambil bergidik.
Masih banyak lagi kejadian aneh yang dialami oleh sosok lelaki yang mengaku terpaksa menarik becak karena sudah tidak punya sawah untuk digarapnya itu. Namun, dari sekian kali peristiwa berpapasan atau disatroni hantu, yang paling menakutkan adalah yang terjadi di daerah Kedung Banteng, Slawi.
"Waktu kejadiannya dini hari. Persisnya sepulang dari mengantar penumpang," kisahnya.
Lebih jauh Suhadi menuturkan. Lepas tengah malam, di tengah jalan yang jauh dari lingkungan penduduk dirinya dicegat oleh seorang wanita, yang berjalan sempoyongan. Si wanita menghadang jalan yang akan dilewati becaknya.
Melihat sosok wanita yang tiba-tiba muncul, tentu saja dengan rasa kaget Suhadi menghentikan becaknya. Rupanya perempuan itu sedang menangis sambil memegangi mukanya. Namun yang aneh, dia sama sekali tidak memakai baju walau selembar pun.
Di samping kikuk, hati Pak Suhadi jadi trenyuh karena dia mengira bahwa wanita yang sedang sempoyongan sambil menangis terisak itu adalah korban perkosaan. Namun, alangkah terkejutnya dia ketika hendak menolong si wanita naik ke becaknya, wanita yang tadinya menangis itu malah tertawa cekikikan dengan suara yang sangat menyeramkan. Bersamaan dengan itu si wanita juga membuka wajahnya yang ternyata penuh dengan luka yang masih mengalirkan darah amis.
"Saya hampir jatuh pingsan. Untung saja saya masih punya nyali untuk menghadapinya," cerita Pak Suhadi.
Begitu sadar, dia segera mengambil batu kerikil dan dilemparkan ke wanita telanjang itu. Namun sebelumnya batu kerikil itu dibacakan ayat Kursyi. Kontan, hantu itu pun raib ketika batu yang sudah dibacakan ayat kursyi mengenai tubuhnya.
Masih banyak lagi kisah-kisah mistik yang dialami oleh Pak Suhadi berkenaan dengan pekerjaanya sebagai penarik becak malam. Dari kisah-kisahnya, setidaknya membuktikan keberadaan hantu-hantu di sekitar kehidupan kita, bahwa mereka memang ada.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar