Kisah Misteri : Cincin Pemberian Genderuwo


Selama ini Tomi tak menyangka kalau rumah tua yang dilewatinya tiap malam sepulang kerja ternyata merupakan rumah angker yang menyimpan beribu misteri. Peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu merupakan pengalaman yang tak bisa dihilangkan dari ingatannya hingga hari ini.

Sebagai pegawai pabrik sablon, bagi Tomi dan kawan-kawannya sudah bukan merupakan hal yang aneh kalau tiap hari harus kerja lembur mengerjakan pesanan dari perusahaan tempatnya bekerja. Tak jarang ia baru bisa menyelesaikan pekerjaannya hingga tengah malam dan setelah itu pulang ke rumah yang jaraknya lumayan jauh.

Seperti hari itu. Tomi diminta lembur oleh bosnya karena sedang banyak pekerjaan. Dengan senang hati Tomi mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Tanpa tersa hari menjelng tengah malam. Tomi berhasil menyelesaikan pekerjaaanya dan bergegas pulang setelah memasukkan semua pesanan untuk besok ke dalam bungkusan. Dikayuhnya sepeda tua peninggalan orang tuanya dengan pelan.

Sepanjang jalan yang dilewatinya terasa gelap, rupanya listrik di daerah tersebut padam. Dengan pelan sepeda tua tersebut berjalan menembus kegelapan malam. Sebetulnya hati Tomi sudah merasa tidak enak. Jalanan yang gelap ditambah suasana jalan yang sepi membuatnya miris. Tetapi rasa lelah karena seharian bekerja membuat tekadnya untuk pulang dan segera tidur semakin kuat.

Tiba di tikungan, Tomi tanpa sengaja melihat rumah tua yang sudah lama ditinggalkan penghuninya. Perasaannya menjadi tidak enak. Aneh mengapa hatiku berdebar-debar, gumam Tomi.

Seperti ada yang menyuruh, Tomi malah menghentikan sepedanya. Rasa takut yang mencekamnya membuat bulu kuduknya berdiri. Dengan kaki yang bertopang pada sandaran sepeda. Tomi mencoba memberanikan dirinya untuk menatap rumah tua yang ada di depannya. Jantungnya semakin berdebar-debar.

Apa aku lebih baik kembali dan tidur di gudang saja ya? tanya hati Tomi penuh rasa bimbang. Dia juga heran mengapa dirinya tidak segera beranjak dari tempat itu. Sebaliknya, kakinya justru melangkah mendekati rumah tua itu. Tomi merasakan ada kekuatan gaib yang menariknya untuk terus mendekat ke rumah itu.

Perasaan hatinya yang semakin kacau menjadi semakin tidak karuan waktu dilihatnya sesosok bayangan tampak berkelebat ke luar dari arah pintu pagar rumah kosong tersebut.

Dengan kaki yang gemetar karena ketakutan melihat bayangan tersebut. Tomi berusaha membalikkan sepedanya untuk berputar kembali.

Belum selesai ia  mengangkat roda sepedanya untuk berputar terdengan suara memanggilnya. “Mas…!” suara parau terdengar menyapanya.

Dengan memberanikan diri Tomi yang sudah bersiap-siap untuk mengambil langkah seribu menatap ke arah suara tersebut. Ternyata suara tersebut keluar dari seorang pria paroh baya berpakaian hitam dengan sarung membelit lehernya. Bayangan tersebut bergerak mendekatinya sambil mengarahkan lampu senter menyoroti Tomi beserta sepedanya.

Melihat sosok laki-laki beserta lampu senter yang menyorotinya, hati Tomi merasa lega. Bayangan yang dikiranya hantu tersebut ternyata merupakan manusia.

“Ada apa Pak?” kata Tomi balik bertanya.

Laki-laki bersarung tersebut tersenyum, sementara lampu senter di tangannya tampak digoyang-goyang. “Saya Basori, penjaga rumah tua ini,” laki-laki itu memperkenalkan dirinya pada Tomi. Tangan kanannya yang juga besar-besar memegang stang sepeda Tomi. “Kalau boleh saya ingin numpang sampai pohon beringin di pojok desa. Mau mengambil bekal makanan untuk menjaga di rumah tua ini.”

Tomi menatap heran tanda tak mengerti. “Saya tadi lupa membawa bekal. Ketinggalan di rumah” Basori meneruskan ucapannya yang terpotong.

“Boleh..boleh” Tomi langsung mengiyakan karena merasa gembira ada teman.

Tak lama kemudian Basori membonceng di sepeda Tomi. “Busyet. Berat banget ini orang,” kata Tomi dalam hati sambil tetap mengayuh sepedanya.

Di perjalanan lampu listrik yang padam tetap belum menyala. Tapi dengan adanya lampu senter yang dibawa Basori, jalanan yang gelap menjadi agak terang.

“Sudah, sini saja Mas,” Basori berkata kepada Tomi, ia menepuk bahu Tomi memberi isyarat agar berhenti. Tomi kemudian menghentikan sepeda.

“Rumah saya ada di balik gerumbulan pohon itu,” Basori menunjuk ke  arah pepohonan di balik tikungan jalan.

Tomi hanya bisa menatap gerumbulan pohon yang ada.

Basori kemudian memasukkan senternya pada saku jaket Tomi “Senternya buat Mas saja. Buat kenang- kenangan.”

Tomi hanya bisa mengucap terima kasih. Ditatapnya laki-laki paroh baya  bernama Basori yang melangkah melewati gerumbulan pohon yang ada. Tampak laki-laki itu menoleh. Namun wajah pria paroh baya itu kini berubah menjadi makhluk tinggi besar penuh bulu yang menutupi seluruh tubuhnya.

Tomi yang melihat hal tersebut hanya bisa berteriak minta tolong sambil mengayuh sepedanya sejauh mungkin. Sesampai di rumah diambilnya senter milik genderuwo yang mengaku bernama Basori tersebut dari sakunya. Senter itu ternyata telah berubah menjadi sebuah batu akik. Tomi sebetulnya merasa takut dan teringat akan genderuwo yang menakut-nakutinya sebelum ini. Tapi selanjutnya ia berpikir tentu batu akik ini bukan sembarangan karena milik genderuwo. Pasti mempunyai khasiat.

Keesokan harinya dipakainya cincin tersebut bekerja. Entah pengaruh cincin yang dipakainya atau bukan. Tumpukan kain yang akan disablonnya menjadi terasa ringan. Pekerjaan yang semestinya harus diselesaikannya dalam beberapa jam mampu diselesaikannya dalam setengah jam. Bahkan yang menakjubkan tumpukan bahan sablon dalam kaleng mampu diangkatnya hanya dengan satu tangan.

“Rupanya cincin ini benar-benar berkhasiat,” dengan bangga Tomi mengelus-elus cincin tersebut.

Ternyata khasiat cincin genderuwo bukan itu saja. Di warung Mbak Ira tempatnya makan siang kalau bekerja, cincin genderuwo itu juga mempunyai khasiat yang lain. Rina anak gadis Mbak Ira yang selama ini selalu cuek kalau digoda para pria, tiba-tiba menjadi genit pada Tomi. Dengan kerling mata yang nakal mengarah ke Tomi gadis itu tampak dengan sibuk meladeni Tomi makan. Selama ini jangankan melayani, menoleh saja ia tidak mau. Berkali-kali Tomi mengelus akiknya . Ia seolah-olah mendapat durian runtuh dengan memiliki cincin genderuwo tersebut. Bayangan tubuh Rina yang bahenol seakan-akan menari di benaknya. Ia sudah membayangkan malam ini akan meniduri tubuh Rina yang montok, daripada meniduri tubuh istrinya yang sudah mulai kendor .

Seminggu sudah Tomi memiliki cincin genderuwo tersebut. Di malam Jumat setelah capek setelah seharian bekerja Tomi terlelap di ruang tamu. Sementara istrinya tidur di kamar sendiri. Tanpa terasa semalam suntuk ia telah  tidur dengan nyenyaknya.  Paginya setelah bangun dengan  wajah sumringah sang istri menghidangkan kopi .

”Mas tadi malam lain lho. Kuat sekali. Aku sampai berkali-kali,” celoteh istri Tomi dengan genitnya.

Mendengar ucapan sang istri, Tomi merasa terkejut. Didesaknya sekali lagi istrinya. Kepalanya serasa berputar-putar manakala istrinya bercerita kalau semalam telah berhubungan badan dengan Tomi dan merasa puas sekali. Tidak biasanya Tomi menjadi begitu perkasa di ranjang.

“Genderuwo keparat!!!!” teriak Tomi setelah mendengar cerita tersebut. Sang istri hanya melongo tanda tak mengerti. Tomi mencaci maki membayangkan apa yang telah dilakukan genderuwo tersebut sewaktu ia tertidur dengan nyenyaknya. Dengan bergegas ia mengayunkan sepedanya ke rumah tua tempat ia bertemu genderuwo seminggu sebelumnya.

Dilemparkannya cincin tersebut ke arah rumah tua tersebut. Cincin yang terlempar itu langsung lenyap masuk kedalam halaman rumah kosong. Ternyata cincin genderuwo itu membawa korban. Si genderuwo pemilik cincin berubah bentuk menjadi Tomi dan menyetubuhi istrinya. Sebagai makhluk halus, genderuwo memang bisa berubah bentuk. Bagaimanapun juga genderuwo adalah setan.***

Kisah Misteri : Kisah Nyata Mantan Kadis Yang Bersetubuh Dengan Kuntilanak



Percaya atau tidak. Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Sumut (Kadispora Pemprovsu) Ristanto, mengaku punya pengalaman supranatural yang menyeramkan di masa tuanya ini. Dia mengaku digigit kuntilanak, bahkan teranyar dia disetubuhi sang dedemit. Sampai orgasme pula.

Kepada Posmetro Medan (Grup JPNN), Ristanto menceritakan bahwa pengalaman berteman dengan mahluk halus sudah terjadi sejak dia menanjak remaja dulu.

Sewaktu kecil aku pernah belajar ilmu dari guruku yang bernama Brojo Musti di Jawa Tengah. Pada 1980, dia menikah dengan Junaidah dan mempunyai tiga orang anak. “Kemudian aku masuk menjadi pegawai negeri di Pemrovsu (Pemprov Sumut),” ujarnya.

Dia cerita digigit Kuntilanak sewaktu menjabat Kabag Pertanahan Biro Pemerintahan Umum Setdaprovsu tahun 2005.

“Nah, pada saat itu saya sedang tidur di kamar karena penyakit ginjal saya kumat. Tiba-tiba saja, ada sebuah tangan mengelus- ngelus wajahku , aku heran dan berpaling kepadanya. Betapa terkejutnya aku melihat wajah wanita, rambutnya panjang dan berponi, berbaju hitam,” ujarnya.

Hantu itu, lanjutnya, menatap dengan tajam, matanya tidak berkedip dan bola matanya semua berwarna hitam. “Aku terpana tapi tidak takut,” jelasnya kepada POSMETRO di rumahnya yang dihiasi foto-fotonya bersama pejabat Pemprov, Pemko dan TNI/Polri.

Setelah itu, dia melanjutkan ceritanya, pelan-pelan dibukanya mulut demit itu dan keluarlah sepasang taringnya yang panjang kemudian digigitnya tangan kiriku. “Aku tersentak setelah digigitnya, taringnya masuk ke lengan atas sikuku. Aku sadar tapi tidak bisa berbuat apa-apa,”jelas mantan Kasi Pertambangan tahun 1996 tersebut.

Karena agak sakit dan nyeri maka diambilnya penggaris (Rol) besi yang terdapat di samping tubuhnya. “Langsung kutusukkan ke mulutnya dan tembus tapi dia diam saja setelah itu kami pandang-pandangan dan dia hilang. 

Setelah dia hilang, aku bangun dan melihat jam dinding tepat pukul 24.00 wib. Selanjutnya aku duduk di tempat tidur dan kupegang bekas gigitan Kuntilanak tersebut dan masih terasa sakit. Pasti banyak yang tidak percaya kalau aku ceritakan ini, namun, itu adalah kisah nyataku,” ujar mantan Kadisporasu tahun 2011-2013.

Setelah beberapa pekan usai digigit Kuntilanak, dia mengaku melakukan kegiatan seperti biasa. “Karena setelah tidak lagi menjabat Kadispora, saya menjabat Staff Ahli Walikota Medan bidang Pemerintahan,” imbuhnya.

Dia malah ketagihan ingin ketemu sosok wanita berbaju putih tersebut karena penyakit ginjalnya sudah mulai baikan. “Entah itu bantuannya atau tidak . Namun, tepat pada malam Jumat, saya didatangi lagi oleh sosok wanita yang pernah menggigit lengan saya,” kata dia.

“Di dalam kamar, saya mengeluarkan isi hatiku kepadanya. Dan, antara sadar atau tidak aku melakukan hubungan intim dengannya. Ya, aku bersetubuh dengannya dan mencapai orgasme, setelah itu, dia menghilang dan aku tertidur,” ujarnya.

Ditanya apakah keluarga mengetahui pengamalannya dengan Kuntilanak, mantan pengendara mobil plat merah BK 5 tersebut mengamininya.

“Iya, keluarga sudah tau kok, tapi apa yang mau dikata, memang itu nyata kok. Tapi, saya tetap bekerja dengan baik dan bertanggung jawab kepada keluarga saya,” ucapnya.

Ristanto masuk PNS tahun 1986 , Kasi di Dinas Pertambangan Provsu tahun 1996, Kabag Pertanahan tahun 2002, Kepala biro pemerintahan umum Sekdaprovsu tahun 2009, Kadisporasu tahun 2011-2013 dan Sekarang staff ahli Wali kota Medan Bidang Pemerintahan.

Ini Cerita Mistis Nyata, Saya Dicintai Jin Nakal



Cerita mistis nyata ini saya tulis untuk berbagi kisah dan pengalaman misteri yang pernah saya jalan selama empat tahun, sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) hingga kuliah di perguruan tinggi semester 2.

Perkenalkan, nama saya Bunga Anggrek (nama samaran), usia saya 21 tahun, seorang perempuan yang tinggal di pesisir utara Jawa Tengah. Tak perlu saya sebutkan alamat kota atau kabupaten di mana saya tinggal. Saya hanya ingin berbagi cerita mistis nyata sebagai pengalaman saja.

Oh, ya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih terlebih dahulu kepada redaksi yang berkenan memuat tulisan saya ini yang tak lain curhatan kecil. Daripada saya tulis di buku harian atau diary, sebaiknya saya kirim di media biar dibaca orang banyak.

Kisah misteri nyata ini bermula, ketika masih sekolah di sebuah SMK. Waktu itu, saya harus mengikuti kemah di salah satu tempat perkemahan. Pikiranku waktu itu sedang kosong.

Tiba-tiba saja, pikiran ini kehilangan kendali dan ada sosok yang tiba-tiba menguasai tubuh saya. Ya, saya kesurupan. Ada makhluk gaib sebangsa jin yang masuk ke dalam tubuh saya.

Guru, pembina pramuka dan teman-teman terlihat membaca doa-doa agar makhluk halus yang menguasai ragaku hilang. Namun, butuh waktu lama untuk mengusir makhluk gaib yang masuk ke dalam ragaku.

Pikiranku separuh sadar. Tapi, raga ini lepas kendali dan tidak bisa apa-apa. Beruntung, salah satu pembina pramuka memanggil orang pintar, entah kiai atau dukun yang berhasil menyadarkan saya. Alhamdulillah.

Sejak peristiwa kesurupan itu, saya selalu pusing dan berat pada bagian kepala pada saat-saat tertentu. Sering kesurupan. Hingga sering merasa tercekik pada bagian leher.

Saya sampai masuk rumah sakit dan dokter bilang tidak ada penyakit apapun. Tapi, nafas ini sesak sulit untuk bernafas. Astagfirullah, apa penyebabnya? Misteri kejadian itu berlangsung hingga empat tahun.

Suatu ketika, pada saat kuliah semester dua, tiba-tiba saja Pak De saya alias kakak dari ibu saya datang menemui saya. Saya banyak diberi tahu soal peristiwa yang menimpaku. Kepala sering berat, mimpi-mimpi aneh, hingga merasa dicekik seperti setengah mati.

Dicintai makhluk gaib sebangsa jin

Misteri itu akhirnya terbongkar, setelah Pak De bilang kalau ada makhluk halus dari kalangan jin jahat yang suka dan cinta sama saya. Itulah kenapa, leher ini seringkali merasa tercekik dengan sendirinya.

Ternyata, jin itu suka dan cinta sama aku. Jin itu pengen membunuhku, biar bisa membawa nyawaku bersama dengan dia. Ya Allah, hindarkan hamba dari godaan setan yang terkutuk. Itulah kenapa jin itu sering mencekik leherku biar aku mati.

Tapi, kematian di tangan Tuhan. Tidak ada kekuatan yang menentukan segala sesuatu, kecuali Allah. Aku selamat dan hidup sampai sekarang hingga berusia 21 tahun. Alhamdulillah.

Kepalaku sering berat secara tiba-tiba, itu juga karena jin yang ikut bersamaku tadi seringkali bertengkar dan bermusuhan dengan danyang atau penunggu tempat, saat danyang itu tidak suka dengan jin jahat yang mengikutiku dari tempat perkemahan waktu masih SMK dulu.

Saat ada makhluk lain yang tidak suka dengan jin yang mencintaiku, akhirnya tubuhku yang diserang sehingga aku juga merasakan sakit. Ini cerita nyata dan fakta, bukan mengada-ada.

Aku sadar, kalau keberadaan jin di dunia lain memang ada. Mereka juga makhluk Tuhan, tetapi hidup pada frekuensi yang berbeda dengan manusia. Namun, mereka acapkali nakal dan jahil. Inilah kenapa kita selalu diminta untuk selalu dekat kepada Tuhan yang menguasai dan merajai alam semesta.

"Aku suka sama genduk (baca: perempuan) ini. Aku mau bawa genduk ini, biar bisa sama aku," begitu kiranya ujar si jin jahat itu waktu dimediumisasi sama Pak De saya.

Puji Tuhan. Pak De saya berhasil menangkap dan meringkus jin jahat yang mencintai saya itu. Mestinya, makhluk gaib harus mencintai sebangsanya, bukan malah suka dan cinta sama manusia.

Hikmah dari cerita dan kisah nyata saya ini, kamu wanita atau perempuan, sebaiknya selalu ingat kepada Tuhan yang menciptakan. Sholat lima waktu, selalu istigfar dan zikir mengingat Tuhan dan jangan biarkan pikiran kita kosong. Semoga pengalaman ini tidak kamu rasakan juga. Cukup aku saja. Selamat malam.

MISTERI KUBURAN SUTARSIH (KISAH NYATA)


 Di suatu perkampungan, tepatnya didesa Karangsari Cikelet kabupaten Garut selatan Jawa barat..disitulah awal mula cerita ini kami angkat, ini adalah kisah nyata yg benar-benar pernah terjadi yg dialami oleh sepasang suami istri yg hendak pulang kampung.......

      sebut saja nama istrinya Aisyah dan suaminya bernama Pudin, mereka lagi belanja buat menyambut idul fitri,yg tinggal dua hari lagi rencananya besok pagi mereka akan mudik, seperti biasanya khas orang indonesia kalau idul fitri ga asik rasanya kalau ga mudik... bisa dibilang mudik adalah suatu kewajiban setiap umat islam di indonesia..

      setelah rasanya cukup beli oleh oleh dan perlengkapan lainnya , pudin besrta istrinya pulang, dan keesokan harinya, pagi pagi sekali mereka berangkat bersama... karena mereka udah mengetahui kalau musim mudik pasti perjalanan macet parah.

      duh pa nyampe jam berapa ke kampung ya kalau perjalanan macet seperti ini?  Aisah bertanya pada suaminya.

ya belum tau mungkin menjelang maghrib, biasanya kan kalau gak macet juga ashar baru kita nyampe.. yaa sekitar magriban lah....!!! Pudin pun menjawab tegas.......wah kalau gitu kita nyampe rumah malem dong pa?, Aisyah cemas,

yaa ga apa apa kan ada bapa, tenang aja...Pudinpun menenangkan istrinya.
iya pa, kan turun dari mobil kita jalan kaki jauh banget, hampir setengah jam, duh mana ini lagi hamil muda  lagi.,,Aisah bergumam....

      karena mereka memakai kendaraan umum, jelas aja perjalanan terasa lama karena mungkin macet dan turun naiknya penumpang,.tak terasa 8 jam telah lewat tapi  mereka tak kunjung juga sampe tujuan.

      ternyata benar perkiraan pudin mereka nyampe tujuan menjelang maghrib..
rasa cemas dan bingung terlihat diwajah Aisyah...dalam pikirannya apa mungkin saya berani lewat hutan. ayo bu kita lanjutkan perjalanan kita keburu malaem' pudin mengajak istrinya yg lagi kebingungan.... udah bu ga usah mikir aneh-aneh yuu kita pergi '' tangan istrinyapun di pegang dan merekapun beranjak pergi,

lantunan adzan maghrib pun terdengar ketika mereka baru memasuki hutan..
      di tengah perjalanan tiba-tiba Aisah dan pudin dikejutkan dengan suara tangisan merintih,seperti tangisan yg benar-benar merasa sakit yg begitu dalam.

,serentak pudin dan istrinyapun berhenti sejenak, mendengarkan apa benar dengan apa yg barusan mereka dengar.. telinganyapun dipasang sejeli mungkin jelas sekali benar-benar ada yg nangis,,

Aisyahpun merasa terkejut dan langsung mendekap suaminya... apaan tuh pa??? tenang bu, mungkin orang ... pudinpun menenangkan istrinya, yu kita lihat barangkali orang yg lagi butuh pertolongan,, ga pa ah takut, mending kita pulang aja mana mungkin orang jam segini nangis tengah hutan,,,Aisyah menarik tangan suaminya.... ga ga.. bu ini mungkin orang
apa salahnya kita melihat dulu..ya sudah pa yuu..Aisyah akhirnya menuruti suaminya..

      langkah merekapun menuju ke tempat tangitan itu. betapa kagetnya pudin dan istrinya, ternyata yang nangis itu tetangga orang tuanya Sutarsih.

bibi kenapa disini nangis lagi, kenapa bi? aisyah bertanya pada wanita tua yg dipanggil bi Sutarsih,, wanita tua itu menjawab.. bibi dibuang kesini sama anak-anak, mereka tega sekali meninggalkan bibi disini... ko begitu?? pudin merasa heran....

yaa sudah bi yuu kita pulang bareng kita..!   ga den.. bibi disini aja bibi takut sama anak bibi, mungkin ntar bibi pulang besoknya bibi dibuang lagi kesini...

klo gitu bibi ikut kami aja nginap dirumah mamahku.. aisah memberi solusi..
tapi tetap aja bi sutarsih ga mau pulang... ya sudah bi kalau ga mau, lagian keburu malem istri saya lagi hamil ga baik malem-malem dihutan.. ya sudah bi saya pamitan dulu,, jgn khawatir bi ntar saya tegur anak anak bibi yg pada tega itu ya... mudah mudahan ntr malem anak bibi menjemput bibi kesini... saya duluan pulang ya bi... hati hati disini...

     dengan tanpa pikir panjang lagi pudin dan istrinyapun segera pergi..
tak lama kemudian merekapun sampai kerumah orang tuanya.. dengan suka cita orang tua mereka pun menyambut ria... memeluk dan berjabat tangan dengan anak dan mantunya.... jam berapa dari bandung jam segini baru nyampe...

tadi pagi bu, jalanan macet jadi agak telat.. pudin menjawab pertanyaan ibu mertuanya...
     o ya  Aisyah kamu tau ga Bi Sutarsih,, tetangga mamah itu??  iya bu tau, o iya tadi aku juga ketemu mah dihutan, dia lagi nangis kayaknya sedih bgt,, emang ada masalah apa ya bu, sama keluarganya.???

     apa Aisyah kamu ketemu sama Bi Sutarsih? iya bu,aisyah menjawab!! emang kenapa bu?....
 Bi Sutarsih sudah Meninggal Aisyah, tadi sore... Apa buuuu? Aisyah dan suaminya kaget banget,
     yang benar bu,?

iya, tadi juga bapakmu habis tahlilan, ibunya menjelaskan.
     Ko, bisa ya bu aku ketemu tadi dijalan,?

     Kan dikuburnya di daerah situ, kalau ga salah diujung jalan sebelah kiri dekat dengan kebun anaknya,.yang ada pohon pinus besar, ibunya menjelaskan lagi.

     Iya bu aku ketemunya memang didaerah itu,, dia lagi nangis duduk dibawah pohon pinus itu bu., Aisyah meringis takut seraya tangannya mengusap perutnya yang buncit,
     Semoga saja anakku baik-baik saja ya bu....

Berdoa saja Aisyah Alloh akan selalu melindungi kita, mungkin itu bukan bi Sutarsih, mungkin itu shetan yang menyerupainya...