DI UJUNG JALAN


Namanya Edo. Edo ini adalah penggila bola, hampir tiap akhir pekan ia tidur pagi hari demi menunggu pertandingan bola kesukaannya. Sampai suatu malam ketika ia sedang menunggu pertandingan bola, Edo merasa perutnya lapar, karena memang ia belum makan malam.

Saat itu sudah tengah malam, Edo sempat bingung hendak mencari makan ke mana, ia pun teringat ada kedai nasi uduk yang buka 24 jam di dekat rumahnya. Edo pun bergegas memakai jaketnya dan pergi menyusuri jalan. Karena sudah larut, jalan pun sangat sepi. Hanya ia seorang diri berjalan di bawah lampu jalan. Kebetulan saat itu gerimis.

Sekitar 20 menit berlalu, Edo pun sampai di tujuan. Setelah selesai, ia bergegas pulang karena pertandingan akan segera dimulai. Perlahan-lahan ia berjalan di jalan yang sudah sepi, tetapi ketika Edo melewati sebuah lampu penerangan, tiba-tiba saja lampu jalan itu padam.

Edo sedikit kaget, dan memperlambat jalannya. Ia memperhatikan lampu jalan yang padam itu. Tetapi tiba-tiba saja lampu itu menyala kembali. Entah mengapa bulu kuduk Edo berdiri. Ketika Edo melanjutkan jalannya, ia melihat ada seseorang berdiri di ujung jalan yang akan ia lewati. Langkah Edo tiba-tiba terhenti, ia memfokuskan pandangannya. Ia penasaran apa yang ada di ujung jalan itu, setelah dilihat baik-baik ternyata itu adalah seseorang yang sedang melewati jalan sama seperti dirinya.

Edo pun melanjutkan langkahnya, tetapi entah mengapa ia memperlambat langkahnya seraya memperhatikan seseorang di depannya, jarak Edo dan orang itu semakin dekat. Tetapi Edo masih tidak bisa melihat wajahnya. Langkah Edo kembali terhenti ketika orang yang di depannya tiba-tiba menoleh ke belakang. Seakan-akan ia sedang melihat sesuatu di belakangnya, tetapi tubuh Edo merinding ketika ia sadar bahwa orang itu tidak menoleh ke belakang, melainkan orang itu memutar kepalanya! Hingga kepalanya menghadap kembali ke Edo!

Edo pun pelan-pelan mundur, jantungnya berdebar kencang. Edo ketakutan. Tidak lama setelah itu tiba-tiba saja sosok itu berkelebatan terbang dan menghilang! Melihat hal itu Edo langsung lari pontang-panting. Ia tidak berani pulang malam itu, baru keesokan harinya ia berani pulang. Hingga saat ini Edo tidak tau apa atau siapa yang ia lihat malam itu, tetapi setiap ia mengingat kejadian itu. Ia selalu merasa ketakutan.

-end-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar