Kisah Misteri : Hantu Laut Di Pulau Condong


Pasir pantai yang putih, langit yang biru dan sunset yang menakjubkan adalah kombinasi keindahan yang dimiliki Pulau Condong. Tapi di sisi lain, ada kisah tentang bersemayamnya sosok-sosok mahkluk halus. Warga setempat percaya, mereka yang bersikap congkak akan jadi mangsanya....

Pulau Condong adalah sebuah pulau indah yang berada sekitar lima km arah selatan dari pesisir Pantai Pasir Putih Lampung Selatan. Untuk menuju pulau ini tersedia kapal-kapal motor yang standby di sekitar Pantai Pasir Putih. Dengan ongkos sekitar 150 ribu sampai 250 ribu bisa menyewa kapal-kapal ini untuk menuju Pulau Condong dan sekitarnya.

Dari Panati Pasir putih sampai di dermaga Pulau Condong, setiap pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan yang benar-benar indah. Air laut sangat jernih, sehingga ikan-ikan kecil saja bisa terlihat dari permukaan. Belum lagi pasir putihnya yang sangat menawan.

Belaian hawa sejuk amat terasa begitu kita sampai di Pulau Condong. “Biasanya banyak yang datang berduaan di sini untuk melihat matahari terbenam," jelas Yusabiran (37), warga setempat yang bersedia menemani Histeri. Sungguh romantis. Itulah salah satu suasana yang ditawarkan oleh pulau eksotis ini.

“Pulau ini memang indah dan ombaknya tidak begitu besar. Tidak seperti di Parangtritis atau di Pelabuhanratu,” tambah Yusabiran. “Tapi pada hari-hari tertentu ombak di sini malah bisa lebih besar dan menggunung. Itu pertanda dia akan meminta tumbal.”

Yang dimaksud “dia" oleh Yusabiran adalah sosok hantu laut berbentuk seekor ular raksasa. Menurut cerita yang beredar, hantu laut tersebut berupa sepasang ular raksasa yang disebut sebagai Dumung, yakni ular bertanduk dan bertubuh besar, yang konon besarnya bisa seukuran gulungan kasur.

“Kalau ada ombak bergulung besar, itulah pertanda ular siluman penghuni laut di dekat pulau ini sedang bangun dan ingin mencari mangsa, lebih tepatnya mencari tumbal,”

Yusabiran mengisahkan, biasanya ular Dumung bertanduk penghuni pulau Condong itu akan muncul menampakkan wujudnya saat menjelang bulan Suro dan Maulid menurut hitungan kalender Jawa.

Ikan Jadi-jadian
Apa yang diungkapkan Yusabiran ternyata lain dengan apa yang dikisahkan oleh Sunarto (52), penduduk asli setempat. Pria keturunan suku Madura ini mengisahkan bahwa sesungguhnya yang menghuni pantai laut Pulau Condong itu adalah sepasang ikan cucut jadi-jadian atau ikan siluman. Ukuran sangat besar sekali. Panjangnya saja kira-kira lima meter lebih.

“Tiga tahun lalu saya pernah ikut teman saya pergi mencari ikan di sekitar pulau di depan pantai ini. Saat menjelang matahari terbenam kami melihat seekor binatang muncul dan berenang. Saya terpana.
Teman saya bilang bahwa itu ikan cucut siluman penunggu laut ini, dan makhluk itu akan mengambil memangsa korbannya pada hari-hari tertentu saja dan yang akan dijadikan mangsanya juga kebanyakan orang-orang yang berperilaku sombong dan angkuh,” tutur Sunarto sedikit hati-hati. 

"Tapi kalau kita cerita pada orang-orang yang suka datang dan berwisata ke pulau ini, rata-rata sih tidak percaya, malah tidak sedikit dari mereka yang malah balik mencibir,” tambahnya.

Siapa yang mau percaya kisah semacam itu? Ya, rasanya memang sulit untuk mendapatkan jawaban itu. Karena ombak laut di pulau Condong sangat ramah dan alunannya lembut. Deburnya tak sehebat gemuruh Pantai Selatan Laut Jawa. Pantainya nan landai tempat bermain anak- anak, berlarian. 

Banyak pasangan muda-mudi yang tengah asyik memadu kasih, mengungkapkan cinta dan keceriaan. Orang-orang tua menggelar tikar sambil bersantap bersama keluarga. Jadi tak ada kesan bahwa pantai di pulau Condong ini mengandung satu kekuatan yang bersifat gaib. Bahwa di dalam laut yang tenang itu ada sejenis mahkluk ganas bernama ular Dumung bertanduk dan ikan cucut yang berukuran besar dan panjang, semua ini bisa jadi hanya sebuah dongeng belaka.

Tapi bagi yang percaya, kedua jenis mahkluk siluman nan ganas itu ditenggarai berasal dari selat Sunda yang berkiblat pada Laut Selatan. Sepasang makhluk itu konon memang pernah dipelihara oleh Kanjeng Ratu Kidul. Karena telah menyalahi peraturan dan selalu melakukan kesalahan yang begitu fatal maka mereka dihukum dengan jalan disingkirkan.

Fenomena di Sekitar Tebing
Memang, tujuan Histeri dan rombongan ke pulau ini salah satunya adalah untuk melakukan panjat tebing. Sebuah tantangan bagi jiwa maskulin. Rencana pemanjatannya sendiri, baru akan kami realisasikan pada hari kedua, keesokkan harinya.

Menurut penuturan Yusabiran, ada dua karakteristik tebing di Pulau Condong, yang pertama untuk kegiatan sport yang tingginya kurang lebih 15 meter dengan kesulitan yang relatif rendah, dan yang kedua tebing untuk adventure dengan tinggi sekitar 600 meter yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi.

Sebelum memulai pemanjatan di tebing adventure, kami melakukan pemanasan-terlebih dahulu di tebing sport. Akhirnya kami pun menjajal tebing Adventure yang terasa menjulang di hadapan kami.

Di butuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai puncak tebing. Namun yang menggembirakan, di tengah-tengah pemanjatan yang melelahkan, kami menemukan sarang burung Elang Laut di dalamnya. Sebuah pemandangan yang sangat langka dijumpai. Hal ini cukup membantu mengurangi rasa lelah apalagi saat membalikkan badan, menyaksikan hamparan samudera Indonesia dan samar-samar jejak Bukit Barisan, tiba-tiba saja rasa lelah dan takut lenyap seketika. Berganti dengan kekaguman, dan rasanya tubuh ini enggan untuk turun.

Rasanya ingin juga membuat tenda di sisi tebing curam itu, namun itu memang tak mungkin kami lakukan. Ketika akhirnya kami turun, matahari sudah hampir terbenam. Dengan ditemani secangkir kopi dan sekeping biscuit, kami duduk di pinggir pantai menyaksikan tenggelamnya matahari yang nampak menakjubkan.

“Pada malam-malam tertentu ditebing ini sering terdengar suara-suara desisan yang cukup aneh. Kalau diteliti secara seksama, sepintas suaranya mirip dengan desisan ular. Sebagian orang mempercayai, suara itu memang suara desisan ular, tapi berukuran raksasa atau lazim disebut Naga, yaitu makhluk halus penunggu pulau Condong ini," kata Yusabiran.

Namun sekali lagi Yusabiran menegaskan, pulau Condong dan alam sekitarnya memang dihuni sejumlah makhluk halus. Sedangkan ular Dumung dan ikan cucut siluman yang berada di kawasan lautnya, disamping sebagai penguasa seluruh mahkluk halus di kawasan itu, secara khusus dia menunggu dasar laut Pulau Condong.

Makhluk Alam Astral
Tenggelamnya matahari bagai sinar emas, tampak kemilau. Tak terdapat tanda apa-apa di sana, tak ada angin. Tapi di saat Histeri menyapu sisi pantai senja itu, ombak bergulung datang, seperti ingin menjamah kaki. Dengan sedikit membaca Papan Nama: Sambutan saat datang di Pulau Condong.

Doa penghubung Histeri mencoba berdiri di pesisir. Memandang ke tengah. Merasakan sapuan angin
laut yang nampak garing dan berbau khas alam laut. Burung-burung terbang melintas. Saat itulah Histeri merasakan ada getar-getar gaib terasa. Beberapa bayangan muncul dalam pandangan astral.

Dalam pandangan astral itu ternyata bukan mahkluk berjenis ular Dumung bertanduk atau ikan cucut siluman yang menampakkan sosoknya, melainkan para penghuni pantai lainnya. Hantu-hantu laut yang beragam wujud. Beberapa hantu air yang berkepala seperti ikan dan memiliki ekor panjang nampak dalam pandangan astral itu. Tak ada sambutan yang mereka berikan pada Histeri.

Keesokkan harinya sebelum pulang kami menghabiskan waktu dengan berenang dan melakukan snorkeling. Di sekitar pulau itu masih banyak terdapat terumbu karang dalam keadaan cukup baik, belum lagi dengan kejernihan air laut yang tampak berkilau, makin melengkapi kepuasan hati. Sayang, Histeri hanya punya waktu tiga hari untuk menikmati pulau Condong yang indah ini.

Rasanya memang waktu menjadi begitu pendek, seolah tak pernah cukup untuk menikmati keeksotikkan dan suasana romantis yang diberikan Pulau Condong.

Namun, Histeri mendapat keyakinan bahwa alam gaib memang aneh dan amat berbeda dengan alam nyata. Pantai pulau Condong tidak begitu ganas selama kita tidak berlaku angkuh dan sombong pada sesama ciptaan-Nya, karena dimanapun yang namanya siluman air paling suka bertempat tinggal di lokasi seperti itu. Oleh karena itu sebelum melakukan sesuatu serahkan diri kita pada kekuasaan Tuhan, dan jangan lupa untuk selalu menyebut namaNya. Tak ada yang lebih berkuasa selain Allah SWT. Selamat berwisata ke Pulau Condong...!

3 komentar:

  1. http://reretaipan88.blogspot.com/2018/06/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-tahukah.html

    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    BalasHapus
  2. Thanks for info http://bit.ly/2LQOByC

    BalasHapus